.jpeg)
Study Kilat, Jakarta - Kanker payudara adalah salah satu penyakit kanker paling umum pada wanita (selain kanker kulit non-melanoma) dan kanker paling umum kedua yang menyebabkan kematian pada wanita, setelah kanker paru-paru.
Kanker ini adalah merupakan pertumbuhan abnormal dari sel-sel yang melapisi lobulus atau saluran payudara. Sel-sel ini tumbuh tak terkendali dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lainnya. Baik pria maupun wanita dapat terkena kaìnker payudara, meskipun jarang terjadi pada pria. Waria, orang non-biner juga bisa terkena kanker payudara.
Tanda paling khas kanker ini adalah benjolan pada payudara yang disadari setiap wanita. Meski benjolan payudara tidak selalu menandakan kanker, namun harus selalu ditangani dengan hati-hati.
Kanker paling umum kedua pada wanita yang didiagnosis adalah kanker payudara. Baik pria maupun wanita dapat mengembangkan kanker payudara, tetapi wanita jauh lebih mungkin untuk melakukannya. Dengan identifikasi lebih awal, pendekatan terapi baru yang dipersonalisasi, dan pengetahuan yang lebih baik tentang penyakit ini, tingkat kelangsungan hidup kanker payudara telah meningkat, dan jumlah kematian yang terkait dengan penyakit ini berkurang dengan cepat.
Gejala-gejala Kanker Payudara
Gejala paling umum dari kanker payudara adalah benjolan atau tumor baru, namun sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak. Kanker lebih mungkin hadir jika benjolan itu keras, tidak berbentuk, dan tidak nyeri.
Adapun tanda-tanda lainnya yang harus diketahui daripada kanker payudara yaitu:
- Pembengkakan payudara, baik penuh atau sebagian (walaupun tidak terasa ada benjolan)
- Lipatan kulit (terkadang terlihat seperti kulit jeruk)
- Nyeri payudara, puting, atau puting yang baru saja terbalik (memutar ke dalam)
- Kulit merah, kering, terkelupas, atau lebih tebal pada payudara atau puting. Daerah berpigmen kulit di sekitar puting (areola) atau kulit payudara mengelupas, bersisik, kerak, atau serpihan.
- Erupsi puting susu (selain ASI)
- Bahkan sebelum tumor asli di payudara terlihat, pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar tulang selangka atau di bawah lengan bisa menandakan penyebaran kanker payudara.
Penyebab Kanker Payudara
Menurut hasil penelitian, faktor lingkungan, perilaku, dan hormonal semuanya meningkatkan risiko kanker payudara. Tidak diketahui mengapa beberapa orang dengan faktor risiko tidak pernah terkena kanker sementara yang lain tidak. Kanker payudara mungkin disebabkan oleh interaksi kompleks antara lingkungan Anda dan susunan genetik.
Sehingga, kanker yang diturunkan dalam keluarga ini 5–10% kasus kanker payudara disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga. Gen BRCA1 dan BRCA2, keduanya secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan ovarium, adalah dua yang paling terkenal.
- Bertambahnya usia
- Riwayat kanker payudara pribadi dan keluarga
- Paparan radiasi sebagai seorang anak
- Menstruasi sebelum usia 12 tahun
- Menopause pada usia yang lebih tua
- Terapi dengan hormon setelah menopause
- Mengkonsumsi alkohol
- Sebagian kecil kanker payudara, antara 5 dan 10 persen, diperkirakan disebabkan oleh kelainan gen yang diturunkan dari keluarga.
Cara Pencegahan
Membuat penyesuaian pada rutinitas sehari-hari Anda dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara. Mencoba untuk:
- Tanyakan tentang skrining kanker payudara dengan dokter Anda
- Pelajari tentang payudara Anda dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk meningkatkan kesadaran.
- Kurangi konsumsi alkohol Anda
- Cobalah berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu
- Jangan berlebihan penggantian hormon pascamenopause. Gunakan terapi hormon dalam jumlah paling sedikit untuk waktu sesingkat mungkin untuk menurunkan risiko kanker payudara
- Pertahankan berat badan dan pola makan yang sehat.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
