Breaking Posts

6/trending/recent
Type Here to Get Search Results !

Kenali Penyakit TBC, Ini Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati yang Tepat


StudyKilat - Sangat penting sekali bagi kita dalam menjaga kesehatan, karena kesehatan merupakan harta atau kekayaan yang paling mahal. Untuk itu, kita harus betul-betul menjaga kesehatan dan mengenali gejala sakit yang terjafi pada kita. 

Pada artikel ini akan kita bahas rinci tentang penyakit serius yaitu Tuberculosis ata TBC. Seperti apa gejala-gejalanya, apa saja penyebabnya dan bagaimana pula cara mengobatinya yang tepat. Jadi, yuk kita simak dalam pembahasan selengkapnya berikit ini.


Apa itu TBC?

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kondisi ini dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung dan tulang belakang. Namun lazimnya, infeksi penyakit TBC ini paling sering menyerang paru-paru.

Karena TBC merupakan penyakit menular, maka tak heran bila penyebarannya juga relatif cukup mudah dan cepat karena bisa melalui udara. Untuk penderita TBC kerap memiliki riwayat tertular dari penderita lainnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC berada di peringkat kedua sebagai penyakit menular yang mematikan. Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah pengidap TB terbanyak di Asia Tenggara. Merujuk data 2012, jumlah pengidap TBC yang mencapai 305 ribu jiwa.


Penyebab Tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis dapat menular lewat semburan air liur ketika pengidap TBC batuk, bersin, bicara, tertawa atau bernyanyi. Meskipun cara penularannya mirip dengan pilek atau flu, TBC tidak menular semudah itu. Kamu perlu berkontak dekat dengan pengidap TBC dalam waktu lama (beberapa jam) untuk bisa tertular penyakit ini. 

Selain itu, tidak semua pengidap TBC bisa menularkan penyakitnya. Anak-anak yang mengidap TBC, mereka tidak bisa menularkannya ke anak lain maupun orang dewasa.


Gejala Tuberculosis

Gejala TBC memang tidak mudah dikenali pada stadium awal. Sebab gejalanya memang mirip dengan batuk pada umumnya. Sesaat setelah tertular, gejala-gejala yang muncul terlihat biasa saja seperti orang terkena flu. 

Gejala Tuberkulosis dapat dibedakan atas dua jenis TBC, yaitu: 

1. TBC Laten, yaitu jenis TBC dimana bakteri dalam keadaan tidak aktif sehingga pengidapnya tidak memengalami gejala apapun. Jadi, jenis TBC laten bersifat tidak menular. Tetapi, kondisinya perlu diobati agar tidak berkembang menjadi TB aktif.

2. TBC Aktif, yaitu jenis TBC menular dan dapat menibulkan berbagai gejala lain setelah terjadi infeksi. Gejala lainnya seperti nafsu makan menghilang, demam dan keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa nyeri di dana, dan batuk berdahak dengan waktu yang berlangsung cukup lama yakni sekitar 21 hari. Tampak seperti pada gambar di bawah.


Penyakit TBC ini mudah menyerang apabila sistem kekebalan tubuh sedang menurun. Sehingga jika jika sistem kekebalan tubuh Anda baik-baik saja dan dalam kondisi prima, jangan khawatir akan penyakit TBC ini.

Akan tetapi, tak jarang sistem kekebalan tubuh ini gagal melawan dan melindungi dari serangan TBC karena sistem kekebalan tubuh seringkali juga berfluktuatif dengan cepat karena berbagai faktor. Dan biasanya, meski sudah diberantas oleh sistem kekebalan tubuh, basil ini juga bisa saja tetap aktif. Nah, kondisi inilah yang disebut TBC laten.


Diagnosa Tuberkulosis

Sangat penting melakukan konsultasi ke dokter guna menjalankan diagnosa yang tepat. Sehingga bisa diketahui dengan pasti apakah Anda tertular TBC atau tidak.

Dokter biasanya akan menjalankan diagnosis, terdiri dari tes darah, tes dahak, rontgen dada, dan Mantoux test. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis tuberculosis tersebut apakah laten atau aktif.

Siapa saja yang termasuk dalam kelompok TBC?

  • Perokok aktif
  • Pengguna narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya
  • Sering berhubungan dengan pengidap TBC aktif
  • Orang yang sering menjalani kemoterapi
  • Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah
  • Pengidap HIV/AIDS

Oleh sebab itu, melakukan diagnosa TBC secara dini sangat diperlukan, agar tidak berkembang dari tuberculosis laten menjadi tuberculosis aktif. Ini sebagai langkah pencegahan sekaligus untuk mempermudah pengobatan. Sebab hanya dengan pengobatan yang tepat saja, maka risiko komplikasi yang muncul akibat penyakit TBC dapat dicegah.


Pencegahan dan Pengobatan TBC yang tepat

Penyakit TBC memang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang benar dan tepat tentunya. Secara umum, pengobatan TBC saat ini dijalankan dengan memberikan beberapa jenis antibiotic kepada pengguna dengan dosis yang tepat, serta dalam jangka waktu tertentu.

Sebagai langkah awal pencegahan akan diberikan vaksin. Vaksin ini disebut dengan BCG (Bacillus Calmette-Guerin) dan vaksin jenis ini di Indonesia telah diberikan pada bayi-bayi yang belum berusia 2 bulan serta masuk dalam imunisasi dasar.

Pengobatan TBC

TBC diobati berdasarkan jenisnya, laten atau aktif.  Jika mengidap TB laten namun berisiko berkembang menjadi aktif, dokter akan meresepkan obat-obatan TBC. Sedangkan untuk TB aktif, pengidapnya perlu meminum antibiotik setidaknya selama enam hingga sembilan bulan. Lama pengobatan tergantung pada usia, kondisi kesehatan dan kemungkinan resistensi obat.

Pengobatan TBC aktif umumnya membutuhkan beberapa kombinasi obat-obatan.  Obat yang paling umum digunakan meliputi Isoniazid, rifampisin, etambutol dan pirazinamid. 


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad