Breaking Posts

6/trending/recent
Type Here to Get Search Results !

Inilah Keutamaan Puasa Asyura, Muslim Wajib Tahu!

Keutamaan Puasa Asyura

Memang sudah seharusnya bajwa umat muslim dianjurkan untuk banyak beramal dan berbuat kebaikan pada bulan Muharram, termasuk menjalankan ibadah sunnah seperti Puasa Tasua dan Puasa Asyura.

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam selain dari bulan Ramadhan. Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunnah selama tiga hari yaitu tanggal 9, 10, 11 Muharram yang dikenal juga dengan nama Puasa Tasua dan Puasa Asyura.

Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, dan tanggal 10 Muharram disebut Puasa Asyura, sementara Puasa 11 Muharram sebagai penutup juga pelengkap untuk menyempurnakan puasa Asyura.


Keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Tasua

Hari Asyura adalah hari yang mulia memiliki kedudukan yang agung, sehingga Puasa Asyura memiliki keutamaan yang sangat luar biasa, yaitu mendapatkan pahala berlipat ganda. Berikut adalah keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Tasua.


Menghapus dosa satu tahun yang lalu

Nabi Muhammad SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

Dari Imam an-Nawawi berkata: “Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar”


Memiliki semangat tinggi untuk berpuasa Asyura

Nabi Muhammad SAW sangat bersemangat sekali saat menjalankan puasa pada hari itu.

Ibnu Abbas berkata:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhon.


Hari dimana Allah SWT menyelamatkan Bani Israil

Dari Ibnu Abbas berkata dalam riwayat: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa A’syuro. 

Nabi bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. Dan kami-pun ikut berpuasa". Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa juga”.


Jatuh pada Bulan Haram 

Nabi Muhammad SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."

 

Puasa ‘Asyura dahulu diwajibkan

Dahulu puasa ‘Asyura diwajibkan sebelum turunnya kewajiban puasa Ramadhan. Hal ini menujukkan keutamaan puasa ‘Asyura pada awal perkaranya.

Ibnu Umar berkata: “Nabi dahulu puasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia agar berpuasa pula. Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan, puasa ‘Asyura ditinggalkan”.


Kata penutup

Nah itulah beberapa keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Tasua. Semoga bagi yang menjalankan mendapatkan pahala berlipat seperti apa yang disabdakan Nabi Muhammad SAW. Dan semoga kita semua selalu senantiasa mendapatkan rahmat serta hidayah dari Allha SWT. Amin Ya Robbal alamain.


(1) Syarah Shahih Muslim 8/12, Fathul Bari, Ibnu Hajar 4/671, Mukhtashor Shahih Muslim, al-Mundziri hal.163-Tahqiq al-Albani, al-Mughni 4/441, Subulus Salam, as-Shon’ani 2/671
(2) HR.Bukhari: 2004, Muslim: 1130
(3) Lathoiful Ma’arif hal.102-107
(4) HR.Bukhari: 2002, Muslim: 1125
(5) Bahkan para ulama telah sepakat bahwa puasa ‘Asyura sekarang hukumnya sunnah tidak wajib. Ijma’at Ibnu Abdil Barr 2/798, Abdullah Mubarak Al Saif, Shahih Targhib wa Tarhib, al-Albani 1/438, Tuhfatul Ahwadzi, Mubarak Fury 3/524, Aunul Ma’bud, Syaroful Haq Azhim Abadi 7/121
(6) HR.Muslim: 1134
(7) Qowaid al-Ahkam, al-‘Izz bin Abdis Salam 1/38, Fadhlu ‘Asyura wa Syahrulloh al-Muharrom, Muhammad as-Sholih hal.3
(8) HR.Muslim: 1162
(9) Majmu’ Syarah al-Muhadzzab, an-Nawawi 6/279
(10) HR.Bukhari: 2006, Muslim: 1132
(11) HR.Bukhari: 2004, Muslim: 1130
(12) HR.Bukhari: 1892, Muslim: 1126
(13) HR.Muslim: 1163


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad