StudyKilat , Jakarta - Obat herbal adalah senyawa alami dari daun, kulit kayu, akar, biji, atau bunga tumbuhan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam hal kesehatan. Obat herbal mengandung bahan aktif dari tumbuhan alami, dimana penggunaannya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum ditemukannya pengobatan konvensional.
Meskipun banyak orang lebih memilih obat herbal daripada obat yang diresepkan dokter, ada pula yang mungkin menggunakannya dalam kombinasi dengan obat resep dan nonresep.
Dalam artikel ini, akan diuraikan berbagai jenis obat herbal, kegunaannya, tindakan pencegahan keamanannya, dan kapan harus menghubungi dokter. Tetapi sebelum memutuskan menggunakan obat herbal untuk kesehatan, ada baiknya Anda menyimak beberapa informasi tentang obat herbal berikut ini.
Apa itu Obat Herbal?
Obat herbal adalah jenis suplemen makanan, yang terbuat dari tumbuhan (bahan alami), yang dapat digunakan masyarakat untuk mengobati dan mencegah penyakit.
Menurut Badan kesehatan dunia (WHO), menyatakan bahwa obat herbal meliputi jamu, bahan herbal, sediaan herbal, dan produk jadi herbal yang mengandung bahan aktif tumbuhan, bagian tumbuhan, atau kombinasinya
Berdasarkan hasil penelitian studi kelompok terfokus tahun 2018, menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan obat herbal karena mereka tidak puas dengan pengobatan konvensional. Mereka juga kemungkinan menggunakan obat herbal untuk:
- mengobati kondisi ringan dan sedang
- memulai pengobatan sebelum minum obat konvensional
- meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- meningkatkan energi
- Menurunkan berat badan
- meningkatkan suasana hati
- meningkatkan kualitas tidur.
Cara mengonsumsi suplemen herbal
Bagaimana cara seseorang mengonsumsi suplemen herbal? Yaitu tergantung pada bentuknya. Mereka tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, teh, bubuk, ekstrak, dan tanaman segar atau kering.
Orang dapat mengkonsumsi obat herbal dengan cara:
- Menelannya seperti pil, bubuk, atau tincture
- Mengoleskan ke kulit sebagai gel dan lotion
- Menambahkannya ke air mandi, dan
- Meminumnya sebagai teh.
Sedangkan untuk dosis dari beberapa obat herbal mungkin sulit untuk ditentukan dengan benar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas suplemen herbal, termasuk kondisi pertumbuhan, umur, dan persiapan tanaman.
Sehingga tidak ada cara standar dalam memberikan dosis yang tepat. Apabila seseorang mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat herbal, mereka harus hindari meresepkan sendiri dan mendiskusikannya dengan dokter terlebih dahulu.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
