Perilaku tingkah anak apalagi anak yang nakal, setiap hari semakin membuat orang tua pusing. Dia kerap menggangu teman-temannya di sekolah, berantam atau membuat isi rumah seperti kapal pecah. Apabila dibiarkan, hal ini akan mengakibatkan ia bisa dikucilkan dan dijauhi oleh teman-temannya dan orang tua jadi pusing.
Nah, sebagai orang tua sebetulnya tingkat toleransi dan kesabaran Anda akan diuji jika Anda memiliki anak yang ‘nakal’ (Mudah-mudahan tidak ya Bunda). Bila anak Anda berlarian dan berteriak kencang atau menangis jika keinginannya tidak dipenuhi, Anda mungkin akan kehilangan ketenangan dan memarahinya. Anda juga mungkin akan bertanya-tanya apa kesalahan Anda yang mengakibatkan perilaku seperti itu pada anak Anda. Tapi tidak perlu khawatir atau kehilangan kesabaran, tetaplah tenang dan coba memahami.
Untuk bisa menangani anak yang nakal, parents harus tahu dulu apa penyebab anak nakal. Setelah Anda memahami dari mana perilaku nakal ini berasal dan berhenti menyalahkan diri sendiri, Anda dapat mengatasi masalah ini dengan cara yang jauh lebih konstruktif dan penuh kasih. Bagaimana caranya? Mari simak dalam pembahasan selengkapnya berikut ini.
Penyebab Umum Perilaku Nakal pada Anak
Berikut inilah beberapa penyebab perilaku nakal pada anak:
1. Mengembangkan Otak
Seringkali kita lupa bahwa otak anak kecil itu masih dan selalu berkembang. Untuk itu, apabila anak Anda tidak mendengarkan peringatan Anda dan mengamuk atau tidak mematuhi Anda, itu mungkin karena area otaknya yang terlibat dengan pengendalian diri belum sepenuhnya berkembang. Kesabaran dan upaya yang konsisten diperlukan dari pihak orang tua.
2. Efek Fisik
Merasa lapar, haus, kurang tidur, atau sakit dapat mempengaruhi anak-anak, efek ini justru berlipat ganda daripada orang dewasa. Jadi jika mereka merasa lelah, lapar atau memiliki terlalu banyak gula, mereka cenderung lebih aktif dan bertindak sebagai konsekuensinya.
3. Terlalu Banyak, Terlalu Cepat
Sangat penting untuk menjaga tubuh dan pikiran anak Anda tetap aktif, tetapi ini juga harus diimbangi dengan istirahat yang cukup. Terkadang ketika anak Anda merasa stres karena berlebihan perilakunya itu dapat berubah. Dia mungkin membuat ulah atau menjadi hiperaktif. Ketika anak-anak memiliki keseimbangan aktivitas dan istirahat yang baik dalam hidup mereka, perilaku ini akan berkurang.
4. Perlu Kebebasan
Orang tua pasti ingin anak bisa mandiri, tetapi Anda mungkin merasa kesal ketika anak Anda benar-benar berusaha melakukan sesuatu sendirian. Ketika anak Anda keras kepala memilih pakaiannya sendiri dan akhirnya pergi ke sekolah dengan mengenakan sesuatu yang aneh, cobalah dan bersabarlah.
5. Emosi yang Luar Biasa
Perasaan juga emosi yang kuat seperti ketakutan, kesedihan, atau frustrasi dapat mempengaruhi anak-anak, karena mereka tidak terbiasa dan tidak mengembangkan mekanisme untuk mengatasi emosi seperti itu di usia muda. Jadi, ketika anak-anak kewalahan, mereka mungkin marah, berteriak, menangis, atau menjadi sulit. Beginilah cara anak-anak mengekspresikan perasaan mereka.
6. Kebutuhan untuk Membakar Energi Mereka
Banyaknya aktifitas anak seperti bersepeda ,berlari atau bermain di luar, membakar banyak energi yang mereka butuhkan. Jadi, jika anak Anda gelisah dan aktif pada saat ia seharusnya tidur atau tidur siang, ini adalah tanda bahwa ia perlu membakar sebagian energinya.
7. Inkonsistensi
Tiap aturan keluarga memiliki cara tersendiri, akan tetapi anak-anak harus tetap mematuhi aturan keluarga. Tetap konsisten saat menetapkan aturan dan harapan untuk anak Anda. Sehingga anak akan merespons dan berperilaku lebih baik ketika dia tahu apa yang diharapkan darinya.
8. Perasaan dan Sikap Anda
Pada umumnya tiap orang bisa terpengaruh oleh suasana hati orang-orang di sekitarnya. Jadi, apabila Anda menunjukkan perilaku negatif atau marah terhadap anak Anda, ia mungkin mencerminkan perilaku yang sama. Jika Anda tenang dan sabar di sekitar mereka, dia akan menunjukkan hal yang sama di sekitar Anda.
9. Cinta untuk Bermain
Apabila anak Anda sering berperilaku iseng atau jail, misalnya menyembunyikan sepatu Anda sebelum Anda pergi atau menyembunyikan kunci mobil, itu karena ia memiliki kecintaan yang melekat untuk bermain, terutama dengan orang tua. Ini adalah tanda perilaku mencari perhatian dan Anda harus memahami bahwa anak Anda ingin Anda menghabiskan waktu bersamanya.
10. Karakteristik yang berbeda
Karakter setiap orang dewasa pasti berbeda-beda ada yang memiliki kualitas, kekuatan, dan juga kelemahan. Sama halnya pada anak-anak, dan itu mungkin memengaruhi perilaku mereka. Penting untuk mengetahui kekuatan mereka ketika berhadapan dengan perilaku nakal mereka.
Bagaimana Kenakalan Anak Mempengaruhi Orang Tua
Rasa frustasi dan putus asa bisa saja terjadi pada orang tua apabila perilaku nakalnya anak. Namun terkadang perilaku orang tua sendirilah juga yang menyebabkan perilaku nakal pada anak. Kenakalan seorang anak dapat membuat orang tua merasa:
- Terganggu
- Tidak berdaya
- Lusuh
- Takut
- Simpatik
Cara Menghadapi dan Menangangani Perilaju Anak yang Nakal
Ada beberapa cara sederhana bagi Parents atau orang tua agar membantu menangani anak nakal. Berikut adalah beberapa tips nya. Simak ya!
1. Harus Ada Batas
Janganlah selalu menerima semua yang dikatakan anak Anda. Tetapkan batasan dan jangan letakkan tanggung jawab untuk memutuskan apa yang dia butuhkan dan tidak diperlukan. Bersikaplah tegas namun lembut jika dia membuat ulah, dan katakan pada anak bahwa dia tidak akan mendapatkan apa yang dia inginkan dengan perilaku seperti itu.
2. Tetap Menunjukkan Empati dan Perhatian di setiap Reaksi anak
Terkadang seringkali anak-anak berperilaku nakal karena mereka ingin perhatian orang tua mereka. Belajarlah untuk selalu mendengarkan anak Anda dengan tenang, tanyakan mengapa dia bertindak seperti itu.
Mengucapkan kata “Jangan” tanpa Anda memberikan alasan kenapa Anda melarangnya bukanlah reaksi yang tepat. Harus berikan alasan kenapa Anda menolak perilakunya tadi dan jangan lupa gunakan empati Anda.
3. Berikan Anak Kebebasan ( tetap ada batas )
Jangan Anda terlalu membatasi anak dengan harus begini begitu. Tetapi berilah anak sedikit kebebasan dalam memilih pakaiannya sendiri atau memutuskan bagaimana dia ingin minum susu.
4. Batasi Waktu Bermain Gadget atau Handphone
Menonton kartun terus menerus tanpa batasan di gadget atau handphone dapat meningkatkan agitasi pada anak, sehingga membuat mereka jadi terbawa ucapan dan perbuatan dari yang anak tonton dan rentan terhadap perilaku nakal. Jadi tetapkanlah batas waktu berapa lama anak Anda dapat menonton TV atau bermain game di gadget atau komputer.
5. Tentukan Konsekuensi
Beri tahu anak tentang konsekuensi jika mereka berprilaku nakal. Mereka perlu tahu bahwa dia akan mendapat masalah jika dia mengamuk atau berteriak tanpa alasan. Katakan padanya bahwa perilaku semacam ini tidak boleh.
6. Konsisten
Usahakan jangan sampai perlakukan anak Anda secara berbeda setiap hari. Jika suatu hari Anda tegas dengan anak Anda dan lunak pada hari berikutnya, dia tidak akan menganggap Anda serius. Misalnya, jika suatu hari Anda tidak mengizinkannya bermain HP lama-lama, terus besoknya Anda membolehkan, membiarkan dia bermain HP semua yang dia inginkan hanya karena Anda sibuk dan ingin dia diam, itu akan mengirimkan pesan campuran ke Anda. anak. Jadi konsistenlah dalam menetapkan dan mengikuti aturan.
7. Berdiri Teguh Menghadapi Tantrum
Jangan selalu memenuhi kemauan anak apabila dia menangis atau marah, karena itu hanya akan merusaknya dalam jangka panjang. Dia akan berpikir bahwa dengan menangis atau berteriak dia bisa mendapatkan apa saja, jadi belajarlah untuk mengabaikan tangisannya. Dia akan berhenti menangis sendiri.
8. Jangan Berteriak
Tetaplah tahan kesabaran dan jangan balas berteriak pada anak Anda, ini kontra-produktif karena akan membuatnya berhenti mengamuk untuk saat ini, tetapi dia juga akan belajar meniru Anda di masa depan.
9. Jangan Melampiaskan Kemarahan Anda pada Anak Anda
Meskipun Anda sedang dalam situasi hati yang buruk, namun jangan melampiaskan emosi negatif Anda padanya. Jika Anda meneriaki anak Anda saat dia tidak bersalah, dia akan marah kepada Anda dan mungkin berperilaku tidak baik. Tetap tenang dan tangani situasi dengan sabar.
10. Buatlah dan Tetapkan Rutinitas dengan Tugas Reguler
Saat anak Anda libur sekolah, tetapkan jadwal rutin untuknya. Itu akan menetapkan hukum untuk dijalani, dan anak Anda tidak akan merasa terdorong untuk berperilaku buruk karena ia akan memiliki rutinitas yang solid untuk diikuti. Tetapkan juga rutinitas tidur dan makan yang tetap.
Perilaku Anda sendiri akan menjadi cermin bagi perilaku anak Anda, jadi pastikan perilaku Anda ideal untuk diikutinya. Jangan terlalu ketat padanya karena ini akan membuatnya nakal dan gugup karena dia tidak akan mengerti perasaan dan harapan Anda padanya. Bersikap jelas dan transparan, hargai, dan cintai anak Anda dan dia akan merespons dengan baik.
Tips: Orangtua sebaiknya bekerja sama dengan guru untuk melakukan ini. Pastikan yang diajarkan di sekolah dan di rumah sama agar anak tidak bingung.